Rabu, 15 Oktober 2014

Sesyahdu mentari terbit di khusyuk fajar

Sesyahdu mentari terbit di khusyuk fajar
cerita ini mengalun begitu damai
tak ada sebersit emosi
apalagi ego yang berubah menjadi benci

Lihatlah, kau kelembutan itu
arti dari sebuah nama, namamu
semoga teramanah
semoga menjadi satu kesatuan jiwa

Bukankah hidup ini pelangi
pelik, tapi menyenangkan
mari bermimpi, selagi gratis
warnai hari dan waktumu

Tapi hai waktu, bisakah berlari biasa saja
tak perlu tergesa untuk membawaku melihat takdir
Hmm, aku tahu, kau hanya berperan sebagaimana tugasmu;
pergi sekarang juga

Terlalu indah
karenanya aku tak berani menjamah
apalagi sampai berkata satu dua
tak bisa, rasanya

Ingin terucap, tapi satu huruf adalah ganjil
dua huruf tak mengerti,
tiga huruf bahkan lebih dari itu,
ah, aku tak ingin meghancurkan semuanya

Biarlah terkurung disini
dalam doa yang terpanjat setiap hari
tanpa sapa, tanpa rasa
bersama hati yang bersikap apa adanya

Semoga kelak semua unsur mengerti
waktu berjalan seperti biasa
takdir bertemu tepat pada waktunya
jika Allah meridhoi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar