Rabu, 3
September 2014 --- 19:02
Waktu
memaksaku pergi.
Aku
sulit untuk kembali.
Karena
kini,
Langit
berbeda,
Aku
berbeda,
Suasana
berbeda,
Waktu
berbeda,
Hanya
satu hal yang kutahu sama, yaitu kau.
Masih
sama seperti catatanku yang tak bisa terpublish.
“Kau
tidak akan pernah bisa menyukaiku, meskipun aku bertahan seumur hidupku untuk
tetap menyukaimu sepihak seperti ini”.
Tapi...
kini rasa pun ikut berbeda
Tidak
ada menyukai sepihak, apalagi saling menyukai.
Aku
berhasil mati rasa setelah terlalu lama kau pergi.
Dan
kini aku tidak melihatmu didepanku, atau aku dibelakangmu.
Tapi
kamu disana, dan aku disini.
Aku
sibuk berjalan dan kau,
Entah,
aku tak melihatmu kau sedang apa.
Aku tak
bisa lagi mendapati diriku tersenyum saat mendengar namamu, bahkan ketika hatiku
sendiri yang menyerukannya.
Semuanya
mati, hambar, kebal, tak berasa apa-apa.
Bersyukurlah,
Aku
merasa seperti baru saja bangun dari bunga tidur yang amat panjang
Tapi
menjadi kenyataan.
Kenyataan
karena kertas-kertas itu, dinding-dinding itu, tak bisa berbohong
Bahwa
mereka menyimpan bukti yang meyakinkan bahwa aku pernah melakukan bunga tidur itu secara nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar