Kamis, 04 September 2014

Waktu memaksaku pergi


Rabu, 3 September 2014 --- 19:02

Waktu memaksaku pergi.
Aku sulit untuk kembali.
Karena kini,
Langit berbeda,
Aku berbeda,
Suasana berbeda,
Waktu berbeda,
Hanya satu hal yang kutahu sama, yaitu kau.
Masih sama seperti catatanku yang tak bisa terpublish.
“Kau tidak akan pernah bisa menyukaiku, meskipun aku bertahan seumur hidupku untuk tetap menyukaimu sepihak seperti ini”.
Tapi...
kini rasa pun ikut berbeda
Tidak ada menyukai sepihak, apalagi saling menyukai.
Aku berhasil mati rasa setelah terlalu lama kau pergi.
Dan kini aku tidak melihatmu didepanku, atau aku dibelakangmu.
Tapi kamu disana, dan aku disini.
Aku sibuk berjalan dan kau,
Entah, aku tak melihatmu kau sedang apa.
Aku tak bisa lagi mendapati diriku tersenyum saat mendengar namamu, bahkan ketika hatiku sendiri yang menyerukannya.
Semuanya mati, hambar, kebal, tak berasa apa-apa.
Bersyukurlah,
Aku merasa seperti baru saja bangun dari bunga tidur yang amat panjang
Tapi menjadi kenyataan.
Kenyataan karena kertas-kertas itu, dinding-dinding itu, tak bisa berbohong
Bahwa mereka menyimpan bukti yang meyakinkan bahwa aku pernah melakukan bunga tidur itu secara nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar