Selasa, 17 November 2015

Be Your Self

Menjadi diri sendiri adalah peran yang paling menyenangkan yang pernah dilakukan.
Tidak perlu berpura-pura tersenyum padahal hati tidak suka.
Tidak perlu berpura-pura memuji padahal hati sangat membenci.
Jika ingin tersenyum karena suka, sekalianlah hati juga menerimanya.
Jika ingin memuji karena senang, sekalianlah hati juga ikhlas melakukannya.
Juga jangan terbalik. Hati tersenyum senang, indera mengungkapkan sebaliknya. Ayolah, hanya lakukan yang sebenarnya kamu rasakan. 

Be Happy, Be Easy, Be Positive. Be Your Self!!

Kamis, 12 November 2015

^_^

 
Senyum.
Cahaya hangat mentari.
Bunga dandelion kuning sepanjang jalan.
Perasaan semacam ini.
Ah, Allah, Terima Kasih.
Aku seperti memulai hari baru. 
Seperti terlahir kembali.  
Terima Kasih.
Tetap disini, tetap menjagaku dari segala hal yang menjauhkanku dari-Mu.
Tetapkan aku bersama orang-orang yang juga mencintai-Mu.
Jagalah hatiku :')
Aamiin.

Kamis, 05 November 2015

:)

Teruntuk yang masih menjadi misteri.
Aku tidak tahu kini kau sedang berada dimana.
Apakah dekat ataukah jauh dari tempatku berpijak.
Apakah aku mengenalmu atau tidak.

Sungguh, dimanapun kau berada.
Kuharap kau sedang menjaga. 
Menjaga segalanya,
terutama hati.
Dari rasa yang seharusnya belum terdapat disana.
Dari godaan-godaan yang dapat mengganggumu 
untuk betahan dalam sebuah keutuhan.

Mari bersama-sama berusaha 
menjadi lebih baik dari diri kita sebelumnya.
Mari sama-sama berdoa 
agar dipertemukan di waktu yang tepat, 
dengan cara yang baik, dan dalam keadaan sebaik-baiknya.

Mari bertemu dalam doa.

Semoga dengan cara itu Allah meridhoi kita. 
Selamat bertemu nanti, calon imamku :)

Selasa, 03 November 2015

Jangan Menyerah

Kau, 
Si penyimpan mimpi besar dan semangat yang berapi api. 
Apa kau tahu? 
Dunia tak sepenuhnya memihakmu. 
Atau mungkin perjuangan yang kau anggap maksimal 
adalah setitik permulaan dari mereka yang tak menyadari keberhasilannya. 
Tidakkah kau tahu? 
setetes keringat saja tak cukup. 
Jalan yg kau lalui belum cukup panjang
Hidup seperti roda sepeda yang berjalan, berputar. 
Jangan Pernah Menyerah! s

Kuat itu ...





Kamis, 29 Oktober 2015

Kazoku :)

Ketika sebuah pertemuan semakin mahal, 
dan kesibukan mencuri waktu berhargamu, Bersabarlah.
Mungkin Allah sedang mengujimu dengan Tanda Sayang.
Ujian yang jika kamu menghadapinya dengan Ikhlas akan menghasilkan Kebahagiaan.
Tetaplah Berdoa untuk para pemilik senyum itu.
Terkadang Sabar memang sulit, tapi berbuah Manis :)

"Melihat"

Bukan soal berhenti "melihat" siapa dan 
kemudian beralih "melihat" siapa. 
Tapi bagaimana untuk tidak "melihat" siapapun 
melainkan kepada Allah saja. 
Pada akhirnya Allah akan menujukkan 
siapa  yang pantas untuk "dilihat".

Be Dandelion

Tidak perlu menjadi MAWAR indah yang dikagumi banyak orang

Cukup menjadi seperti DANDELION,
meski hanya bunga sederhana,
namun bisa memberikan kebahagiaan 
bagi kehidupan yang lain.

 :)

Minggu, 18 Oktober 2015

Bintang Kecil


Sore itu waktu istirahat sudah berakhir. 
Aku memanggil anak-anak untuk kembali ke dalam kelas. 
 Beberapa anak  berlarian menghampiri. 
Salah seorang anak laki-laki masih berdiri di muka pintu, sambil berkata kepadaku: 
“Ukhti….aku mah sayang sama ukhti………”

Aku tersenyum seketika seraya berkata: 
“Ukhti juga sayang sama Agung…”

Tangan-tangan kecilnya memelukku.:)

Sederhana, namun didalamnya terdapat makna yang takkan terlupakan oleh kacamata memoriku. Begitu polos dan tulusnya :’)


Keep Husnudzon

 Jangan terlalu banyak berharap pada sesuatu yang belum pasti akan terjadi.
Jangan sering menduga-duga hal apa lagi yang akan menimpamu dikemudian hari.
Jalani saja, 
Berusahalah ikhlas untuk setiap pekerjaan maupun hal-hal kecil yang kamu kerjakan. 
Allah diatas segala-galanya, dan jangan pernah mendahului-Nya.
Lakukan yang terbaik, iringi dengan doa, insyaAllaah Allah selalu bersamamu :)

Kamis, 15 Oktober 2015

DON'T GIVE UP

Jangan Menyerah!
Karena ketika kamu menyerah,
bisa jadi apa yang kamu cari
sudah berada sejengkal
lebih dekat dari tempat 
kamu hampir 
menyerah.


Hidup adalah Pilihan


Hidup adalah Pilihan.
Bagaimana membedakan yang baik dengan yang buruk.
Memilih yang baik dengan yang lebih baik.
Memilih yang lebih baik dengan yang paling baik.
Memilih yang paling baik dengan yang terbaik.

Terkadang apa yang menurut kita terbaik belum tentu terbaik menurut Allah.
Begitupun sebaliknya, apa yang tidak kita sukai bisa jadi adalah yang terbaik untuk kita.
Allah lebih tau apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Allah diatas segala-galanya.
Betapapun kita memilih dan memutuskan, 
 ketika Allah berkehendak lain, 
maka sesuatu itu tidak akan terjadi
meskipun sudah berusaha sekeras mungkin untuk terjadi.

Minggu, 04 Oktober 2015

Bunga di Hati

When you found this one on your heart, 
All you have to do is: 
"Do the Best, and Just Leave it to Allaah"
:)

Jumat, 25 September 2015

Mimpi

Ternyata pepatah "jangan pernah berhenti bermimpi" itu benar. Jangan pernah menyerah untuk terus bermimpi, karena yakinlah Allah akan mengabulkan semua mimpi-mimpi itu, meskipun tidak sekarang.
Aku percaya, apa yang aku dapati hari ini adalah hasil dari doa-doaku dimasa lalu. Sebagian dari doa dan mimpi-mimpi itu kita ikhlaskan seiring berjalannya waktu, dan Allah mengabulkannya hari ini, atau besok, mungkin juga lusa.

Banyak sekali harapan dan mimpi-mimpiku semasa kecil kurasakan tercapai hari ini, kemarin, bahkan ratusan hari dibelakangnya. Kita hanya perlu menyadarinya. Betapa tidak, mimpi saat kanak-kanak adalah mimpi seorang anak yang polos dan tidak terlalu banyak menuntut, hanya berdoa, berharap, lalu mengikhlasakan doa itu pergi kepada Sang Maha Pendengar Doa. Pada akhirnya, sebagian dari mimpi itu dapat terwujud dikemudian hari, insyaAllah.

Minggu, 13 September 2015

Thank You Allah For Loving Me Anyway


Cukupkah dengan hanya menulis ini untuk berterima kasih? Kurasa tidak.
Cukupkah dengan hanya membuat kutipan diatas untuk mengucapkan terima kasih? Kurasa tidak.
Cukupkah dengan hanya mengatakannya dalam hati, bahkan terucap? Kurasa tidak.
Cukupkah dengan hanya mengatakan alhamdulillah? kurasa kurang.
Cukupkah?
Terlalu banyak nikmat dan hal-hal baik besar maupun kecil yang disyukuri.
Hanya bisa menghela napas, dan berpikir,
Apa saja sebenarnya yang telah aku lakukan untuk-Mu?
Apa saja yang telah aku lakukan untuk membalas nikmat-Mu?
Hanya bisa berdoa.
Semoga iman yang goyah menjadi lebih teguh
Niat yang sedikit bengkok menjadi lebih lurus
Kesabaran tanpa batas bisa dicapai
Ikhlas bukan sekedar kata.
Semoga lebih kuat dan istiqomah.
Aamiin.

Otak Kanan



Akhir-akhir ini aku bertanya-tanya tentang ; mengapa aku tidak bisa membaca dengan baik dan benar, jangankan satu novel penuh, satu kalimat saja selalu ada kata yang tertinggal, atau terlompati, lebih sering terbalik-balik. misalnya kalimat : “Hujan di sore hari”, aku membacanya dengan : Hujan di hari sore. Tak jarang juga ketika aku membaca kalimat sebanyak dua baris, belum sampai ke baris kedua, aku malah membaca kata yang ada dibawah baris pertama, misalnya:

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Dan aku bisa jadi membacanya seperti ini:

                Akhirnya semua ketika akan tiba pada suatu hari yang biasa......
                pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui          

Bahkan secara tak sadar terkadang aku menambahkan satu kata diantara dua kata. Jika misalnya dalam kalimat tersebut berbunyi: “Dinda bernyanyi lagu sedih” aku malah membacanya : “Dinda akan bernyanyi lagu sedih” atau “Dinda sedang bernyanyi lagu sedih”.
 
Memang dari beberapa kalimat yang tak sengaja kuubah itu tidak banyak mempengaruhi arti dari kalimat tersebut. Ya, jika hanya satu kalimat. Jika satu paragraf? satu halaman? satu  BAB? bahkan satu buku penuh? Bisa-bisa aku tidak memahami isi dari buku yang aku baca. 

Aku bertanya-tanya, mengapa aku seperti ini? padahal dulu membaca adalah hobiku. sewaktu kecil, ketika ada kolom “hobby” dalam biodata yang harus kuisi, membaca adalah hal yang selalu kutulis disana. 

Pernah aku berpikir, apa aku mengidap disleksia? Tapi, ah, tidak mungkin. aku telah membaca tentang disleksia, gangguan belajar pada anak. ya, disleksia umuumnya terjadi pada anak-anak sekitar usia 7-8 tahun. Sementara kini aku hampir menginjak 20 tahun dan ketika aku seusia itu, aku baik-baik saja, alhamdulillah.

Sampai akhirnya aku penasaran, tentang hal ini dan aku berusaha mencarinya di internet. keyword pertamaku : membaca terbalik. disana terdapat banyak Judul yang muncul, dan urutan teratas yaitu: disleksia. dan kebanyakan judul yang muncul adalah “disleksia.  Seketika aku kaget. tapi sebentar saja, karena ketika ku scroll kebawah, ada judul yang berbeda, segera aku klik, artikel berjudul : “Ciri-ciri dominan otak kanan atau otak kiri”

Menarik, segera kubaca, dan ternyata semua ciri-ciri tersebut menunjukkan beberapa karakter yang terdapat dalam diriku. Ini dia kutipan Artikel tersebut.

Rabu, 26 Agustus 2015

Ketika....

Ketika sesuatu yang telah kamu perjuangkan dengan susah payah, tidak dilihat sama sekali, Itu tidak apa-apa. Kamu hidup bukan untuk membahagiakan mereka dengan usahamu, namun untuk merasa bahagia kamu telah berusaha untuk mereka. 

26-08-15 19:46

Sabtu, 11 Juli 2015

Ketika

Ketika niat baik dibalas dengan tatapan curiga.
Ketika niat baik dibalas pandangan tidak suka.
Ketika niat baik dibalas cibiran, sindiran, dan semacamnya.
Ketika niat baik dianggap 'berbeda'.

Itu tidak apa-apa.

Sesungguhnya Allah maha tau segala isi hati manusia.

Rabu, 08 Juli 2015

Perjalanan

Jika kamu berjalan pada jalan yang kamu pilih, kemudian ada kerikil-kerikil kecil dihadapanmu, teruslah berjalan, jangan berbalik arah.

Jika kamu terus berjalan, kemudian ada penghalang dihadapanmu, singkirkan, atau berdoalah agar penghalang itu terbuka, atau tunggu hingga penghalang itu tidak menghalangi jalanmu Setelah itu, kembali berjalan.

Jika kamu sedang berjalan, kemudian merasa "sendirian". Ingatlah, Allah tidak pernah pergi meninggalkanmu. Lanjutkan perjalananmu.

Jika sedang berjalan, kamu menemukan orang-orang yang menatapmu "berbeda", itu tidak apa-apa. Kamu hanya belum menemukan yang sama. Teruslah berjalan.

Jika perjalanan yang kamu tempuh belum sejauh yang kamu impikan, tidak apa-apa. Tetaplah berjalanlah, tanpa harus berlari.

Jika ditengah perjalanan ada sesuatu yang membuatmu ingin kembali ke titik sebelumnya, diamlah, katakan pada hatimu : "Jangan Menyerah".

Teruslah berjalan, tanpa berbalik arah, berbelok, atau berhenti. Jangan menyerah. Karena ketika kamu menyerah, mungkin saja apa yang kamu cari sudah sejengkal lebih dekat dari tempat kamu menyerah.

Rabu, 01 Juli 2015

Pelangi setelah hujan

Jika kamu sedang sakit, bayangkanlah kesembuhan yang akan kamu dapatkan setelahnya.

Jika kamu bersedih, bayangkanlah kebahagiaan yang akan kamu rasakan setelahnya.

Jika kamu sedang melewati suatu ujian, bayangkanlah seolah-olah ujian itu akan segera berakhir.

Jika kamu sangat sibuk dengan pekerjaanmu, bayangkanlah akan segera tiba waktu berkumpul dengan orang yang kamu cintai.

Jika kamu merasa sendiri, ingatlah, Allah tidak pernah pergi meninggalkanmu.

Ada hujan setelah kemarau panjang.
dan ada pelangi setelah hujan.

Ada buah manis dari kesabaran, ada senyum setelah perjuangan panjang.

Tidak ada hal sesulit apapun yang tidak diakhiri dengan kemudahan setelahnya.

Maka bersabarlah, bersyukurlah. Dengan bersyukur, kebahagiaan mengiringinya. Dan kemudahan mengikutinya, InsyaAllah.

Kamis, 25 Juni 2015

Doa

Aku pernah bermimpi menjadi sebuah nama yang terselip dalam doa diujung sajadahmu, hingga ada air mata yang terjatuh.

Senin, 22 Juni 2015

Untitled

Tidak semua kata mampu merubah takdir, menjadi doa yang terkabulkan. Aku berkata, aku bekerja, aku berdoa, Tuhan menentukan.

mayastikasalma, 22 juni 2015

Dimana?

Sejatinya aku adalah kepingan mozaik. Hinggap pada tempat yang telah ditentukan. Berjalan bersama waktu yang berputar. Sejalan dengan takdirku, dimana nama telah tertuliskan, hidup sudah digariskan.

Tapi, terkadang aku merasa tidak sedang berada dimanapun. Aku merasa diam pada titik yang sama tanpa waktu yang menyeretku. Merasa masih mencari, dan mencoba menemukan dimana hidupku. Dimana aku akan menemukan kejutan itu pada akhirnya.

Padahal, hidup bukanlah misteri. Dimana kau berpijak hari ini, itu hidupmu. Waktu yang kau jalani saat ini, itu hidupmu. Dan peristiwa yang  yang kau lewati hari ini, itu juga hidupmu. Semua berjalan selaras dengan apa yang dituliskan pada buku harian takdirmu.

Tinta sudah hampir mengering, bahkan sudah mengering. Hadapi saja yang ada didepan mata, jalani saja yang sedang terasa. Toh hidup bukan sebuah kejutan di akhir, tapi bagaimana makna disetiap detiknya. Hidup sejalan dengan kebahagiaan. Bahagia hadir karena rasa syukur. Maka, bersyukurlah untuk setiap detik yang kau rasakan. Sejauh mana kamu bersyukur, itulah hidupmu.

Selasa, 31 Maret 2015

Pilihan

Seribu jalan telah tersedia
Tapi hanya dua yang menghampiriku
Bagaikan pilihan menuruni bukit
atau malah mendaki tebing yang tinggi

Pilih yang mana?

Memang, sepertinya jalan turun lebih mudah
dan tidak menghabiskan banyak tenaga
Tapi aku tidak akan mendapatkan apa-apa setelahnya
kecuali pemandangan yang sama dan familiar

Sementara, diatas tebing itu aku bisa melihat semuanya
bahkan awanpun dapat kusentuh, pelangi dapat kugenggam
meskipun tebing itu sangat tinggi
dan butuh waktu yang lama untuk mencapai puncaknya

Itulah.

Tinggal aku yang memilih dan memutuskan
Mudah tapi berakhir biasa saja
Susah tapi berakhir menyenangkan.

Setidaknya ada rasa bahagia karena sebuah perjuangan besar yang telah dilakukan. :)

Kamis, 19 Maret 2015

Ada

Ada yang senang berada dalam satu titik tempatnya berpijak, tanpa beranjak sedikitpun
Ada pula yang senang pergi lebih jauh lagi dari tempat semula

Ada yang senang menjadi diri sendiri dan hidup mencari jati diri
Ada pula yang lebih senang beranjak dari jati diri dan hidup untuk mendapatkan pujian

Ada yang lebih suka membuat dunia sendiri, tanpa apapun yang mengganggu
Ada pula yang lebih suka mengganggu kehidupan orang lain hingga lupa akan dunianya sendiri

Ada yang lebih bangga percaya pada diri sendiri dan melakukan apa yang membuat hatinya bahagia
Ada pula yang lebih bangga membuat rumor buruk tentang orang lain demi membuat hatinya bahagia

Ada yang senang melakukan apa saja yang dapat membuat ia merasa nyaman dan lega tanpa melibatkan siapapun
Ada pula yang lebih senang merasa nyaman dan bahagia karena melihat orang lain terluka

Ada yang hidup sendirian, tapi menyenangkan
Ada pula yang hidup bersama-sama tapi saling merugikan

Ada yang senang membagikan kebahagiaan yang ia miliki agar orang lain merasakan hal yang sama
Ada yang senang menyembunyikan luka dan berusaha terlihat bahagia
Ada pula yang lebih senang merenggut kebahagiaan orang lain, lalu ia membuat kebahagiaan itu sendiri

Ada.
Bermacam-macam warna seperti pelangi, ada disetiap sudut hati manusia.
Ada yang sama. ada yang berbeda.
Ada yang bertolak belakang. ada pula yang sejalan.
Hidup seperti siklus.
Seperti angin waktu menyeret.
Bak perubah rona.
Bagai  magnet dari dua kutub hati.
Seperti segala takdir yang berpasangan.
Hidup.

Kamis, 26 Februari 2015

Kutipan Syair dalam Novel "Sang Penyair" Karya Musthafa Luthfi Al-Manfaluthi

"Aku akan bahagia karena aku adalah seorang penyair.
Seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya.
Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya,
menampakkan perasaan jiwa yang bukan kata hatinya.

Ia berperan sebagai orang gila, padahal ia orang yang cerdas.
Berperan sebagai pemberani, padahal ia pengecut.
Berperan bahagia, padahal ia.... menderita.
Ia juga bisa berperan sebagai pencinta,
yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain.

Dia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu,
merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dari gelasmu, menyanyikan irama laguku, tetapi dari kenyaringan suaramu”

"Berbahagialah orang yang berusaha menjauhi istana raja sekuat tenaga
penuntut ilmu yang jauh dari keluarga
mengembara ke tempat yang jauh, melepas beban hidup
tidak melihat apapun, selain keindahan alam semesta" (Monvolery)

“Aku berjalan sendirian
Ketika bulan berjalan di kubah langit
Secercah cahaya berpendar di gurun pasir
Tiba-tiba cahayanya tertutup awan
Bumi menjadi gelap gulita dan kelam
Tak seorang pun dapat melihat cahaya
Yang lebih jauh dari tempatnya berpijak
Aku tahu sedang menghadapi bahaya besar, tapi aku hanya akan berperang melawan penguasa lalim
Yang ingin menendangku dengan kakinya seperti menendang jalan semut
Atau jika ingin mencengkeramku diantara

Selasa, 24 Februari 2015

Musim Gugur...

Lalu aku, si musim gugur yang jatuh pada musim yang sama sekali bukan jiwaku ini, kini terasa lemah.
Ada kondisi dimana aku sulit melewatinya, tapi aku berusaha.
Ada rasa tak bisa aku mengajak daun-daunku berubah, padahal aku sangat menginginkannya.
Ada pikiran ingin menyerah saja.
Tapi angin menyadarkanku.
Ia menjanjikan daun-daunku akan menjadi luar biasa indah kelak, ketika aku terus mencoba menjadi setiap musim yang kuhadapi.
Ketika aku mampu belajar beradaptasi pada kondisi dan situasi baru yang muncul tenggelam dihadapanku.
Ketika aku berjuang sekuat tenaga, meski harus dengan jatuh dan bangun, itu tidak apa-apa.
Seperti sebuah siklus. Ada fase-fase yang mesti kulewati dengan sabar dan kuat setiap harinya, ketika setiap musim berganti dan merubah daun-daunku.

Serpihan

Aku melihat ratusan kepingan momen dan pemerannya saling berhamburan
Terbang bersama angin menjelajahi waktu yang membawanya pergi
Lalu hinggap pada jalan berliku dan melekat diatasnya
Hingga kini, pecahan itu tetap terpisah

Kemudian ada saat dimana angin bertiup kembali
menghempaskan sayup kata melalui udara yang lembut, terkadang juga kasar
Ia membawa serpihan-serpihan berhijrah dari tempat semula ke tempat yang baru, melekat, dan singgah,
bahkan tinggal. Tapi tak sedikit yang kembali

Diantara yang kembali itu disebut kenangan
Ia lebih suka berjibaku dibalik tempat yang sama dengan sebelumnya
bergelut memutar cerita juga kata, tak lupa sebuah rona, padahal sedikit enggan
Akan teringat begitu saja, karena yang kembali, sesungguhnya tidak pernah pergi,

Bahkan mungkin yang lain pun tidak benar-benar pergi, hanya belum sempat angin membawanya kembali.

Kamis, 12 Februari 2015

Lirik Lagu Anak Muslim "Cara Hidup" (Kartun Syamil & Dodo)

 Apakah itu islam, cara hidup untuk semua
tertulis dalam Qur'an, untuk semua

Cara hidup, cara hidup,cara hidup, cara hidup
islamlah cara hidup yang sempurna

Taukah kamu ajaran islam, hidup ini cobaan belaka 
hidup ini hanya pinjaman, dikembalikan

Cara hidup, cara hidup,cara hidup, cara hidup
islamlah cara hidup yang sempurna

Semua masalah diselesaikan, tak satupun ditinggalkan
sempurna sungguh sempurna, hukum Allah

Cara hidup, cara hidup,cara hidup, cara hidup
islamlah cara hidup yang sempurna

Kini aku tidak melihatmu lagi

Aku melihatmu
dalam bayang yang tak sempat menjadi sebuah cerita
hanya ilusi biasa, sederhana

Aku melihatmu
dibalik sayup yang kudengar sesekali
tapi pada kenyataannya, suara itu tidak pernah ada

Aku melihatmu
pada hari dimana kata hampir membuka cerita
tetapi tidak jadi, karena kini semua pergi

Kini aku tidak melihatmu lagi
baik dalam bayang semu maupun dibalik sayup intuisi
kamu tidak disana sejak hari itu

dimana aku tersenyum
setengah terkejut dan kecewa, tapi sedikit lega
dimana aku seperti sedang berjalan
lalu tersandung dan tersungkur jatuh, kemudian bangkit dan tidak apa-apa

Ya, tidak apa apa.
Sedikit luka dari kata yang terbaca olehku
Sedikit kecewa dari nama yang kini terpatri dalam hatimu, dan aku melihatnya
Sedikit saja, hanya sedikit.

Juga sedikit lega untuk "kalian".
Untuk kamu yang telah berhasil menemukannya.
Aku percaya, Allah memberikan yang terbaik untuk seseorang yang juga baik, sepertimu.
Selamat, ya.

Kamis, 05 Februari 2015

Jumat, 30 Januari 2015

Mozaik Keempat (Islamic Rose Book & Linda D. Delgado)

Aku juga bertemu mozaik lainnya. Tentang Novel “Islamic Rose Book” kesukaanku pada saat aku duduk dibangku kelas 6 SD semester akhir. Begitu senangnya membaca buku itu. Ada banyak petualangan dan hal-hal baru yang luar biasa yang kudapatkan dari ceritanya. Juga sebuah persahabatan yang unik. Hijab-Ez, best Friend Forever. Untuk lebih lengkapnya kalian bisa lihat sinopsis novel ini 

Aku senang ketika bisa menemukan akun bernama Linda D. Delgado di facebook yang juga adalah penulis buku tersebut. Oh, itu sudah cerita lama, 7 tahun berlalu aku masih bisa dipertemukan dengannya meski hanya lewat sosial media. Lebih bahagia lagi ketika bisa chatting dengannya.. Chat-ku yang pertama adalah sekitar 3 tahun lalu. Aku mengatakan aku menyukai seri bukunya, Islamic rose book. Dia bertanya, judul mana yang paling aku sukai?  dia menyebutkan judul setiap serinya satu per-satu
1.       Tamu asing di rumah nenek (The Visitors),
2.       Sahabat yang datang dan pergi (Hijab-Ez Friends)
3.       Kisah orang-orang teladan (Stories)
4.       Perpisahan yang indah (Saying Goodbye)

Dan aku menyukai..........SEMUANYA. :) Akhirnya Linda D. Delgado termasuk kedalam mozaik hidupku yang pernah ada, lalu muncul kembali pada satu hariku yang tidak disangka. Beberapa bulan lalu aku kembali menyapanya, dan pesan itu masih sempat dilihat, meski tidak dibalas, setidaknya aku tahu dia masih ada disana, membaca pesanku.