Akhir-akhir
ini aku bertanya-tanya tentang ; mengapa aku tidak bisa membaca dengan baik dan
benar, jangankan satu novel penuh, satu kalimat saja selalu ada kata yang
tertinggal, atau terlompati, lebih sering terbalik-balik. misalnya kalimat : “Hujan
di sore hari”, aku membacanya dengan : Hujan di hari sore. Tak
jarang juga ketika aku membaca kalimat sebanyak dua baris, belum sampai ke
baris kedua, aku malah membaca kata yang ada dibawah baris pertama, misalnya:
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Dan
aku bisa jadi membacanya seperti ini:
Akhirnya semua ketika akan tiba pada suatu hari yang biasa......
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Bahkan
secara tak sadar terkadang aku menambahkan satu kata diantara dua kata. Jika
misalnya dalam kalimat tersebut berbunyi: “Dinda bernyanyi lagu sedih”
aku malah membacanya : “Dinda akan bernyanyi lagu sedih” atau “Dinda sedang
bernyanyi lagu sedih”.
Memang
dari beberapa kalimat yang tak sengaja kuubah itu tidak banyak mempengaruhi
arti dari kalimat tersebut. Ya, jika hanya satu kalimat. Jika satu paragraf?
satu halaman? satu BAB? bahkan satu buku
penuh? Bisa-bisa aku tidak memahami isi dari buku yang aku baca.
Aku
bertanya-tanya, mengapa aku seperti ini? padahal dulu membaca adalah hobiku.
sewaktu kecil, ketika ada kolom “hobby” dalam biodata yang harus kuisi, membaca
adalah hal yang selalu kutulis disana.
Pernah
aku berpikir, apa aku mengidap disleksia? Tapi, ah, tidak mungkin. aku telah
membaca tentang disleksia, gangguan belajar pada anak. ya, disleksia umuumnya
terjadi pada anak-anak sekitar usia 7-8 tahun. Sementara kini aku hampir
menginjak 20 tahun dan ketika aku seusia itu, aku baik-baik saja,
alhamdulillah.
Sampai
akhirnya aku penasaran, tentang hal ini dan aku berusaha mencarinya di
internet. keyword pertamaku : membaca terbalik. disana terdapat banyak Judul
yang muncul, dan urutan teratas yaitu: disleksia. dan kebanyakan judul yang
muncul adalah “disleksia. Seketika aku
kaget. tapi sebentar saja, karena ketika ku scroll kebawah, ada judul yang
berbeda, segera aku klik, artikel berjudul : “Ciri-ciri dominan otak kanan atau
otak kiri”
Menarik,
segera kubaca, dan ternyata semua ciri-ciri tersebut menunjukkan beberapa karakter
yang terdapat dalam diriku. Ini dia kutipan Artikel tersebut.
Ciri-ciri dominan otak kanan danotak kiri
Otak Kanan
Ciri-ciri umum anak dominan otak kanan:
- Terlambat bicara dibandingkan anak seusianya
- Sulit Membaca terutama membaca bersuara (Jujur saja, aku sulit membaca bersuara, bisa jadi aku akan mudah lupa sebuah paragraf bahkan sederet kalimat yang baru saja kubaca)
- Lebih suka ujian Lisan dari pada ujian tertulis
- Tidak bisa diberi tugas yang dibatasi oleh waktu (cepat panik dan tidak selesai). (Aku lebih senang tugas yang dikerjakan kapan saja, tanpa waktu. Akan tetapi, jika itu tugas yang penting, mau tidak mau aku harus segera mengerjakannya)
- Kurang suka mengerjakan tugas-tugas yang diperintah melainkan memilih sendiri apa yang ingin dikerjakannya. (Benar. aku seperti ini juga -.-)
- Sulit mengeja suku kata (inilah. terkadang terbalik saat membaca bahkan hanya dua kata)
- Sulit mengerjakan soal-soal matematika logika/rumus-rumus terkadang lebih mudah soal cerita atau perlu dengan asosiasi atau contoh-contoh nyata. (berhitung dan menghafalkan rumus yang rumit bukan keahlianku :D)
- Sering memandang ke atas dan terlihat seperti melamun (Terbengong/day dreaming). (Ini lumayan juga dilakukan, ketika memang sedang tak sengaja memikirkan sesuatu)
- Pada saat berpikir bola matanya bergerak-gerak
- Kurang suka mencatat (karena proses mencatat menghambat proses visualisasi) (Kalau yang ini, tergantung mood dan kebutuhan)
- Sering membaca terbalik-balik (ini paling sering terjadi)
- Sulit membedakan huruf d dan b.
- Cenderung lebih suka membuat gambar-gambar. (kesenangan. aku lebih suka melihat gambar daripada tulisan. Bahkan ketika guru sedang menerangkan pelajaran/hal yang tidak dimengerti (rumit) aku lebih suka menggambar di halaman belakang buku tulisku. Lihatlah, halaman belakang buku tulisku sewaktu SMA tidak pernah ada yang luput dari gambar :D)
- Sering membaca melompat dan beberapa kata tertinggal atau terlompati. (ini sering terjadi)
- Bisa membaca dari belakang atau dengan urutan terbalik (ini juga sering terjadi, aku harus membaca dua atau tiga kali suatu kalimat agar benar-benar mengerti)
- Jika berbicara tidak runtut dan sistematis. (inilah. Apa yang aku ceritakan terkadang sulit dimengerti orang lain, padahal maksud cerita sudah benar-benar tergambar jelas dalam pikiranku)
- Sulit mengungkapkan keinginannya dalam bentuk kata/kalimat. (ini sering terjadi. Terkadang hal yang biasa saja bisa kuungkapkan dengan rumit dan berbelit, padahal maksud yang sebenarnya tidak serumit yang diceritakan -.-)
- Cenderung sensitif dan sangat emosional. (ini terdapat padaku, jujur saja. aku mudah sekali bahagia, terharu, sedih. Misalnya pada saat mendengar lagu indonesia raya, atau melihat pemandangan yang indah, bahkan melihat seseorang yang jika aku melihatnya aku teringat pada anggota keluargaku/kejadian yang menyedihkan, bisa jadi mataku berkaca-kaca dimanapun itu terjadi, hanya dengan itu saja, terharu, mungkin.). Akan tetapi aku juga mempunyai cara untuk meminimalisir sifat terlalu emosional tsb, yaitu, ,mengendalikannya)
- Sering bicara tidak nyambung dengan pertanyaan. (ini lumayan sering terjadi. ketika kurang konsentrasi)
- Cepat hafal tempat/lokasi dan rute perjalanan. (ini kadang terjadi, ketika memang tempat tersebut tidak memiliki spot-spot yang seragam/sama. Biasanya aku sulit membedakan gang / rumah yang sama, misalnya di suatu kompleks yang pertama kali aku kunnjungi)
- Kadang suka berkhayal dan menceritakan fantasinya. (ini terlalu sering. aku sangat senang berkhayal, menyenangkan menurutku. lebih bahagia lagi jika beberapa diantara banyak khayalanku tidak hanya sekedar mimpi, tapi juga doa yang terkabulkan)
- Konsentrasi rendah pada pekerjaan yang kurang disukainya. (ini terjadi padaku. aku lebih menyukai pekerjaan yang didalamnya terdapat hal-hal yang kusukai, misalnya; menggambar, dll)
- Konsentrasi tinggi dan lama pada hal-hal yang menarik minatnya. (ini terjadi padaku. terkadang aku lupa pekerjaanku yang sebenarnya karena terlalu lama mengerjakan hal-hal menyenangkan yang kusukai.
- Lebih suka benda/buku yang berwarna-warni. (Ya. aku menyukai warna. apapun itu. terasa seperti hidup tidak akan indah tanpa warna.)
- Kreatif - Ingin mengetahui hal-hal baru dan menemukan cara-cara baru yang tidak konvensional, melihat alternatif solusi dari berbagai permasalahan. (ini terjadi padaku, sulit dijelaskan. tapi semua ini menyenangkan ^_^)
- Spasial Tiga Dimensi, mampu melihat dan membayangkan sesuatu secara tiga dimensi - Bisa melihat dari kanan ke kiri, atas ke bawah dan sebaliknya. serta membolak balik huruf, angka dan gambar. (Benar. Awalnya aku pun kaget, ternyata aku bisa menulis dengan arah yang terbalik seperti cermin, atau menulis dengan buku yang tidak menghadap kearahku).
- Memori Fotografi - mampu merekam informasi dalam bentuk gambar-gambar baik dalam bentuk diam atau seperti film yang bergerak. Memiliki papan layar di otaknya. (Ini sering terjadi padaku. Aku merasakannya ketika aku sedang berkonsentrasi. misalnya saat aku naik kendaraan umum dan melihat pemandangan sekitar saat dalam perjalanan, seperti lensa mataku menangkap begitu banyak foto dan rekaman keindahan. juga saat berjalan ditengah keramaian, disana aku berasa melihat sebuah film, dengan berbagai orang-orang didalamnya, ada yang terlihat bahagia, ada yang terlihat muram, ada pula yang membuat mataku berkaca-kaca. semuanya terputar dengan jelas dalam memoriku. seperti siaran langsung yang hanya aku saja yang melihat dan merasakannya)
- Art - melihat sebuah pekerjaan sebagai proses seni yang mengandalkan rasa dan estetika yang sering kali tidak bisa dibatasi oleh waktu dan bekerja berdasarkan inspirasi dan mood. (Kurasa hal-hal yang terkait dengan estetika akan lebih baik dan selaras. Pekerjaanku akan selesai dengan baik dan rapi ketika moodku juga dalam keadaan baik)
- Deduktif - terlebih dahulu harus melihat gambaran besarnya atau hasil akhirnya baru bergerak menyusun langkah demi langkah dan tahapan prosesnya.
- Random - Menyusun dan mengolah informasi secara acak, sehingga penyampaian informasinyapun cenderung tidak sistematis.(terkadang aku tidak bisa melakukan hal secara berurutan. misalnya: ketika aku dan sepupuku belajar bersama sebelum menghadapi Ujian. Kita melakukan latihan-latihan soal ujian. Sepupuku mulai mengerjakan dari nomer satu, dst. sememtara aku mengerjakan nomer yang memang soalnya ingin kukerjakan terlebih dahulu, dan aku mengerjakannya secara acak)
- Visual - Bekerja dalam bentuk gambar; sering kali sulit menuangkan ide gambarnya tersebut kedalam kalimat atau kata-kata yang dipahami.(Aku lebih suka menuangkan sesuatu kedalam gambar daripada tulisan, akan lebih mudah diingat jika tertuang dalam gambar, dan hanya memori saja yang mendeskripsikan maksud gambar tersebut)
- Mind Mapping - Lebih suka dan gampang menulis dalam bentuk pola gambar seperti peta. (nah ini salah satu hal yang kusukai saat mencatat penjelasan dari dosen. aku membuat pola, bentuk, dan sedikit tulisan dengan coretan seadanya, untuk kemudian aku salin ulang dengan gambar yang lebih baik. Kurasa sebuah mind mapping lebih memudahkan dalam belajar, terutama ketika akan menghadapi ujian)
- Model Estetika - Menilai sesuatu berdasarkan cita rasa dan estetik seni bukan fungsi dan kegunaan. (ini sering terjadi padaku. aku kerap kali 'terusik' atau merasa ada sesuatu yang mengganjal ketika melihat sesuatu yang sebenarnya itu penting dan merupakan sesuatu yang bersifat publik. terutama hal-hal yang berkaitan dengan seni. misalnya, papan reklame yang memiliki desain grafis yang menurutku tidak sesuai, baik gambar maupun kolaborasi warna. aku mengomentarinya dalam hati. Atau ketika aku melihat sebuah desain rumah yang bagus dari segi bentuk atau warna yang sesuai, aku pun mengapresiasi dan senang melihat rumah tersebut. Begitupun sebaliknya, ketika desain itu kurang selaras baik dari bentuk maupun warna yang kurang senada, aku memikirkan rumah itu sebaiknya berwarna apa. (terdengar aneh memang, tapi inilah yang aku rasakan)
- Moody - Kemampuan berpikir dan bekerja yang sangat dipengaruhi oleh Emosional dan perasaan. (exactly!)
- Spontan - Melakukan hal atau sesuatu secara spontan berdasarkan dorongan emosional sesaat. Sering melakukan tindakan dan mengambil keputusan diluar rencana. (benar)
- Picky Job - Hanya mau mengerjakan hal-hal yang menarik perhatiannya. Tidak mudah di suruh/diperintah. (ini juga terjadi padaku)
- Un limited time - Jika sudah asyik terhadap satu bidang lupa waktu. (benar)
- Konklusif - Menarik kesimpulan umum dari kepingan-kepingan informasi.
- Eksekusi 2 langkah - Merekam informasi baru memaknainya.
- Inspirational - bekerja berdasarkan datangnya inspirasi bersifat dadakan dan tidak terencana. (terkadang aku melakukan pekerjaan yang kusukai dengan inspirasi yang tiba-tiba muncul. misalnya menulis sebuah puisi, menulis sebuah catatan harian yang sebelumnya kukatakan dalam hati, lalu kutulis kemudian pada e-diary. Bisa juga menggambar dadakan hanya karena aku sedang menghadap kertas dan pulpen dihadapanku. Tapi jika pekerjaan yang kuhadapi adalah pekerjaan yang bersifat penting atau sebuah tuntutan yang harus diselesaikan dengan batas waktu. Biasanya aku menuliskan terlebih dahulu "to do list" pada sebuah kertas, untuk melakukan semuanya satu per satu, meski tidak semua dikerjakan berurutan sesuai dengan yang dituliskan. Bahkan tak jarang pekerjaan yang telah direncanakan tidak semua dikerjakan karena teralihkan dengan hal-hal yang lebih menyenangkan / yang kusukai)
Nah, cukup sampai disini.
Jangan pernah takut menjadi orang yang lebih dominan otak kanan maupun otak kiri. Keduanya sama dan memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Jangan pernah takut menjadi dirimu sendiri.
Bagiku, menjadi dominan otak kanan adalah sesuatu anugerah yang menyenangkan. Gambar yang kulihat, tulisan terbalik yang kubaca, fantasi yang impikan, dan panorama yang kurekam adalah sebuah warna yang terkolaborasi sehingga menjadi pelangi yang Allah sisipkan pada diriku, semoga bisa kuseimbangkan, kujaga, dan kukendalikan dengan baik semua pemberian-Nya ini. Bersyukurlah. Karena segala hal yang disyukuri akan terasa nyaman dan menyenangkan. Bahagia itu sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar