Aku melihat ratusan kepingan momen dan pemerannya saling berhamburan
Terbang bersama angin menjelajahi waktu yang membawanya pergi
Lalu hinggap pada jalan berliku dan melekat diatasnya
Hingga kini, pecahan itu tetap terpisah
Kemudian ada saat dimana angin bertiup kembali
menghempaskan sayup kata melalui udara yang lembut, terkadang juga kasar
Ia membawa serpihan-serpihan berhijrah dari tempat semula ke tempat yang baru, melekat, dan singgah,
bahkan tinggal. Tapi tak sedikit yang kembali
Diantara yang kembali itu disebut kenangan
Ia lebih suka berjibaku dibalik tempat yang sama dengan sebelumnya
bergelut memutar cerita juga kata, tak lupa sebuah rona, padahal sedikit enggan
Akan teringat begitu saja, karena yang kembali, sesungguhnya tidak pernah pergi,
Bahkan mungkin yang lain pun tidak benar-benar pergi, hanya belum sempat angin membawanya kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar