Jumat, 01 Maret 2013

Kutipan Buku : "Sang Penyair" Karya Mustafa Lutfi Al Manfaluthi

Bila cinta tidak hanya diukur dan dilihat dari segi fisik, dari segi materi, maka betapa banyak korban-korban cinta. Betapa bumi akan dipenuhi dengan air mata kesedihan dan penyesalan. Betapa banyak pena yang diperlukan untuk menulis ratapan sedih maupun kutukan. Dan betapa banyak jiwa-jiwa yang merana.
Benarkah rasa cinta yang tak terkatakan jauh lebih berharga dari cinta terurai dengan kata-kata? Benarkah kata-kata cinta seperti racun, atau mantera yang menina bobokkan kaum pecinta? Benarkah cinta slalu membutuhkan pengorbanan?
Aku akan bahagia karena aku adalah seorang penyair
Seorang penyair akan bersandiwara dengan fitrahnya.
Ia merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya
Menampakan perasaan Jiwa yang bukan suasana hatinya.
Ia berperan sebagai orang gila padahal ia orang yang cerdas.
Berperan sebagai seorang sebagai seorang pemberani padahal ia seorang pengecut
Berperan bahagia padahal ia menderita!
Ia juga bisa berperan sebagai seorang pecinta yang menekan getaran cinta dihati untuk kebahagiaan orang lain..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar