Ternyata pepatah "jangan pernah berhenti bermimpi" itu benar. Jangan pernah menyerah untuk terus bermimpi, karena yakinlah Allah akan mengabulkan semua mimpi-mimpi itu, meskipun tidak sekarang.
Aku percaya, apa yang aku dapati hari ini adalah hasil dari doa-doaku dimasa lalu. Sebagian dari doa dan mimpi-mimpi itu kita ikhlaskan seiring berjalannya waktu, dan Allah mengabulkannya hari ini, atau besok, mungkin juga lusa.
Banyak sekali harapan dan mimpi-mimpiku semasa kecil kurasakan tercapai hari ini, kemarin, bahkan ratusan hari dibelakangnya. Kita hanya perlu menyadarinya. Betapa tidak, mimpi saat kanak-kanak adalah mimpi seorang anak yang polos dan tidak terlalu banyak menuntut, hanya berdoa, berharap, lalu mengikhlasakan doa itu pergi kepada Sang Maha Pendengar Doa. Pada akhirnya, sebagian dari mimpi itu dapat terwujud dikemudian hari, insyaAllah.
Jumat, 25 September 2015
Minggu, 13 September 2015
Thank You Allah For Loving Me Anyway
Cukupkah dengan hanya menulis ini untuk berterima kasih? Kurasa tidak.
Cukupkah dengan hanya membuat kutipan diatas untuk mengucapkan terima kasih? Kurasa tidak.
Cukupkah dengan hanya mengatakannya dalam hati, bahkan terucap? Kurasa tidak.
Cukupkah dengan hanya mengatakan alhamdulillah? kurasa kurang.
Cukupkah?
Terlalu banyak nikmat dan hal-hal baik besar maupun kecil yang disyukuri.
Hanya bisa menghela napas, dan berpikir,
Apa saja sebenarnya yang telah aku lakukan untuk-Mu?
Apa saja yang telah aku lakukan untuk membalas nikmat-Mu?
Hanya bisa berdoa.
Semoga iman yang goyah menjadi lebih teguh
Niat yang sedikit bengkok menjadi lebih lurus
Kesabaran tanpa batas bisa dicapai
Ikhlas bukan sekedar kata.
Semoga lebih kuat dan istiqomah.
Aamiin.
Cukupkah dengan hanya membuat kutipan diatas untuk mengucapkan terima kasih? Kurasa tidak.
Cukupkah dengan hanya mengatakannya dalam hati, bahkan terucap? Kurasa tidak.
Cukupkah dengan hanya mengatakan alhamdulillah? kurasa kurang.
Cukupkah?
Terlalu banyak nikmat dan hal-hal baik besar maupun kecil yang disyukuri.
Hanya bisa menghela napas, dan berpikir,
Apa saja sebenarnya yang telah aku lakukan untuk-Mu?
Apa saja yang telah aku lakukan untuk membalas nikmat-Mu?
Hanya bisa berdoa.
Semoga iman yang goyah menjadi lebih teguh
Niat yang sedikit bengkok menjadi lebih lurus
Kesabaran tanpa batas bisa dicapai
Ikhlas bukan sekedar kata.
Semoga lebih kuat dan istiqomah.
Aamiin.
Otak Kanan
Akhir-akhir
ini aku bertanya-tanya tentang ; mengapa aku tidak bisa membaca dengan baik dan
benar, jangankan satu novel penuh, satu kalimat saja selalu ada kata yang
tertinggal, atau terlompati, lebih sering terbalik-balik. misalnya kalimat : “Hujan
di sore hari”, aku membacanya dengan : Hujan di hari sore. Tak
jarang juga ketika aku membaca kalimat sebanyak dua baris, belum sampai ke
baris kedua, aku malah membaca kata yang ada dibawah baris pertama, misalnya:
Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Dan
aku bisa jadi membacanya seperti ini:
Akhirnya semua ketika akan tiba pada suatu hari yang biasa......
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Bahkan
secara tak sadar terkadang aku menambahkan satu kata diantara dua kata. Jika
misalnya dalam kalimat tersebut berbunyi: “Dinda bernyanyi lagu sedih”
aku malah membacanya : “Dinda akan bernyanyi lagu sedih” atau “Dinda sedang
bernyanyi lagu sedih”.
Memang
dari beberapa kalimat yang tak sengaja kuubah itu tidak banyak mempengaruhi
arti dari kalimat tersebut. Ya, jika hanya satu kalimat. Jika satu paragraf?
satu halaman? satu BAB? bahkan satu buku
penuh? Bisa-bisa aku tidak memahami isi dari buku yang aku baca.
Aku
bertanya-tanya, mengapa aku seperti ini? padahal dulu membaca adalah hobiku.
sewaktu kecil, ketika ada kolom “hobby” dalam biodata yang harus kuisi, membaca
adalah hal yang selalu kutulis disana.
Pernah
aku berpikir, apa aku mengidap disleksia? Tapi, ah, tidak mungkin. aku telah
membaca tentang disleksia, gangguan belajar pada anak. ya, disleksia umuumnya
terjadi pada anak-anak sekitar usia 7-8 tahun. Sementara kini aku hampir
menginjak 20 tahun dan ketika aku seusia itu, aku baik-baik saja,
alhamdulillah.
Sampai
akhirnya aku penasaran, tentang hal ini dan aku berusaha mencarinya di
internet. keyword pertamaku : membaca terbalik. disana terdapat banyak Judul
yang muncul, dan urutan teratas yaitu: disleksia. dan kebanyakan judul yang
muncul adalah “disleksia. Seketika aku
kaget. tapi sebentar saja, karena ketika ku scroll kebawah, ada judul yang
berbeda, segera aku klik, artikel berjudul : “Ciri-ciri dominan otak kanan atau
otak kiri”
Menarik,
segera kubaca, dan ternyata semua ciri-ciri tersebut menunjukkan beberapa karakter
yang terdapat dalam diriku. Ini dia kutipan Artikel tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)