Bagaimana bisa kita disuguhkan
dengan begitu banyak kepalsuan. Kata dan warna yang tak sesungguhnya melekat
disana, menjadi pemandangan pahit yang harus kunikmati. Sampai mereka begitu terlena dan terpesona.
Ah, andai, satu saja disekeliling
mereka, hal kecil seperti........... dinding tempat mereka melihat suasana itu
berkata, “Tempat ini bukan keaslian yang sebenarnya, ini dua, tiga bahkan
ribuan dunia yang berbaur menjadi satu, namun dengan bagaimana caranya dapat
terlihat begitu samar, bahkan sama sekali tak terlihat. Ini bukan dia, tapi
sebagian dari mereka yang tak kalian ketahui”.
Tapi ia mengaku bahwa ia adalah ia. Pengakuan yang kontras dengan tumpukan
rahasia dibaliknya.
Tapi kebanyakan dari kita terlalu menutup mata dan telinga, lebih senang pura-pura tak melihat,
lebih suka merasa ini menyenangkan ketimbang sebuah kenyataan bahwa ini pahit.
Ya, memang, terkadang dunia ini begitu naif, naif tapi sesungguhnya ia tau, ia
melihat, ia merasakan. Hanya tak ingin terlihat begitu berbeda, maka mereka
melakukan hal yang sama, hal yang disukai banyak orang, hal yang membuat mereka
terlihat begitu agung, termasuk tempat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar