Kamis, 28 Agustus 2014
Selasa, 12 Agustus 2014
Untuk 28 tercinta
Untuk 28 tercinta, aku mengagumimu. Bukan
mengagungkanmu seperti kepada-Nya. Aku bangga berikatan denganmu. Kau kupu-kupu
purple-ku. Dan jiwa toscaku bagiannya. Kamu
graffitiku. Mozaik hidupku yang terkecil. Tak semestinya aku membesarkanmu, dan
takkan kulakukan. Aku menyukaimu imut, mini dan kecil. Kau bukan teman ataupun
sahabatku. Kau duduk dipundak hidupku dan mengikutiku meski tak ke setiap
tempat yang kupijaki. Engkau bukan bagai pets, bukan boneka teman tidur,dan bukan aku. Tapi sedikitnya dariku adalah kau.
Enambelas tahun lalu kau menungguiku menangis mengintip dunia. Kau mengenggamku
hingga sekarang. Beberapa sejarah hidupku aku menyukainya karena kau
mengisinya.
Walaupun salma kecil tak mengerti 28 kecil di masa yang juga kecil. Meski yang kutahu hanya 28 adalah
hari ulang tahunku
Aku ingat ketika ibuku menghiburku saat aku menangis
di tanggal termanis itu. Saat itu aku kecil menginjak usia 5 tahun. Saat aku
duduk dibangku taman kanak-kanak dan masih rewel dan cengeng. Aku menginginkan
sesuatu atau entahlah. Aku lupa. Aku menangis dan orang tuaku hanya
mendiamkanku karena itu menurut mereka hal biasa. Karena aku tak mau diacuhkan begitu saja. Ku keraskan volume tangisanku.
Ibuku lalu menghampiriku "Jangan menangis, sudah-sudah, ayo kita dengarkan
radio, nanti di radio itu bakal ngucapin ulang tahun kamu " aku tak
percaya dan terus menangis. Akhirnya ibuku mendekatkan radio itu padaku. Dan
saat aku mendengar "selamat ulang tahun buat salma intan mayastika, semoga
di ulang tahun yang ke 5 ini intan lebih dewasa dan nurut pada orang tua,
jangan nangis lagi yaa." aku tersenyum. Malu. Itu hanya mozaik terkecil dari 28 yang juga kepingan hidupku,
lainnya, aku sendiri saja yang
menyimpannya. J
When i was 16 y.o.
Senin, 11 Agustus 2014
Kepingan cerita
Tersusun bersama hari yang
baru
Tapi jika “baru” itu adalah
kemarin
Maka kini “hari baru” akan
kusebut masa lalu
Dan begitu banyak masalalu
dibalik hari ini
Kepingan cerita
Teruntai bersama kata dan
canda
Dalam waktu yang berlari tergesa
Mengapa begitu sekejap?
Tak bisakah berhenti
memaksaku untuk berlalu, hai waktu?
Kepingan cerita
Yang kau lukis kemarin malam
Terarsir rapi dalam memoriku
Mengapa kau hentikan
arsiranmu?
Bukankah ini belum berakhir?
Kepingan cerita
Kubangun dan kaubangun
dengan rasa
Kuharap rasa yang sama
Selalu berharap rasa yang
sama
Tetap berharap rasa yang
sama
Tapi tak pernah bisa.
7 Agustus 2014
Stop Procrastinating!
Menunda lagi? Apa maumu? Ini bukan sebuah pilihan,
mungkin sebagian merupakan pilihan. Tapi ini kepastian yang harus kau lakukan.
Meskipun tak ada deadline untuk membatasi pekerjaanmu, setidaknya kau harus
berusaha tidak malas untuk memulainya!
Langganan:
Postingan (Atom)