Sabtu, 13 Juli 2013

Kamu (aku)

Bersabarlah.
Kamu (aku) yang hinggap pada nasib yang salah, dalam kata lain, belum tepat.
Belum tepat saatnya merengkuh sesuatu yang lebih baik, bahkan terbaik.
Tuhanmu membawa jalan berliku terlebih dulu, lalu diujung, kamu 'kan dapati pelangi itu.
Tak harus berjibaku mengingat masa lalu, lalu terkusut-kusut karenanya. Dimensi klise. Ini perihal untuk maju. Sebelum waktu lebih asam lagi meng-karatan-kanmu, atau, sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar