Mama, aku ingin pulang..
pada waktu dimana aku pulang sekolah pukul sepuluh pagi.
dimana cahaya matahari masih terbersit hangat di jendela rumah kita.
Biasanya saat aku pulang, kudapati mama tengah menyiapkan makan siang untuk kami semua.
Aku senang sekali bisa ikut membantu mama pada momen tersebut.
Aku ingin pulang, Ma..
pada masa dimana semua terasa ringan. Dimana hari-hariku dihabiskan untuk bermain dan belajar. Dimana Mama mengajariku membaca dan membantuku mengerjakan PR. Dimana mama merapikan ujung buku LKS ku yang sering tergulung berantakan. Dimana Mama atau Apa mematikan TV pada setiap malam saat pekan Ujian Akhir Semester, lalu menemani kita belajar
Aku ingin pulang, Ma..
Pada waktu dimana aku baru saja mempunyai seorang adik laki-laki untuk pertama kalinya. Dimana saat itu, aku harus menjadi seorang anak yang lebih dewasa, kuat dan mandiri karena menjadi seorang kakak yg memiliki dua adik sebelum masuk ke Sekolah Dasar.
Aku ingin pulang, Ma..
pada waktu dimana mama membuatkan kami kue yang lezat, saat hujan turun untuk pertama kali setelah kemarau yang sangat panjang. Saat itu, aroma kue buatan mama tercium hingga ke ruang TV rumah kita. Semntara di luar sana, wangi tanah musim hujan mulai semerbak bersama gemericik air, syahdu rasanya.
Aku ingin pulang, Ma...
Dimana semua masih terasa kemurniannya, dimana aku masih melihat diriku tersenyum dengan polosnya, dimana semua hari-hari selalu berwarna dengan tawa tanpa ada sedikitpun beban.
Sungguh, Ma.
Waktu mengajarkanku betapa perjalanan yang kulalui memberikan begitu banyak pelajaran. Betapa pengalaman mengajarkanku untuk menjadi lebih kuat.
Dari mama aku belajar menjadi perempuan kuat dan mandiri.
Dari Apa, aku belajar menjadi wanita yang sabar dan pandai bersyukur, serta menjaga diri.
Dari kalian, aku belajar bahwa hidup adalah perjuangan, dan setiap detik adalah proses belajar.
Jumat, 12 Mei 2017
Kamis, 11 Mei 2017
Aku Belum Separuh ♡
Repost from @nikahasik on Instagram
"Siapa yang menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi." (HR.Thabrani) Mungkin saat ini aku belum separuh, karenanya aku belum bertemu denganmu. Allah memintaku untuk bertakwa kepadaNya agar ku peroleh separuhku. Dalam penantian menunggu kamu datang, aku kan berusaha penuhi separuh itu. Bukan untuk mengejarmu, bukan. Karena aku yakin kamu kan datang tepat pada waktunya, disaat aku dan kamu sudah separuh, Allah kan pertemukan kita. Dalam penantian ini aku harus giat belajar agar aku menjadi wanita cerdas. Karena wanita adalah madrasah pertama bagi anaknya. Artinya, kecerdasanku lebih penting dari parasku. Dalam penantian ini aku harus mengerti bagaimana cara menjaga lisanku agar perkataanku tak menyinggung perasaanmu. Aku takut jika diam mu karena perkataanku akan menggiringku ke neraka. Dalam penantian ini aku harus belajar masak. Sedikit demi sedikit. Karena kamu berbeda denganku. Aku lebih suka bercerita banyak ketika ada masalah, sedang kamu lebih suka menyendiri dan diam. Barang kali kue kering dan jus kan sejukkan suasana. Dalam penantian ini aku harus belajar mengalah dan tidak membantah. Karena nanti kamu adalah imamku. Syurga kan ku dapatkan jika aku berbakti padamu. Dalam penantian ini aku harus terus memantaskan diriku di hadapanNya untuk dapatkan jodoh terbaik dari Nya.
By: @aayufuji
Langganan:
Postingan (Atom)