
dalam bayang yang belum sempat menjadi sebuah cerita
hanya ilusi biasa, sederhana
Aku melihatmu
dibalik sayup yang kudengar sesekali
tapi pada kenyataannya, suara itu tidak pernah ada
Aku melihatmu
dalam satu detik yang terasa berhenti
hanya satu detik, karena detik selanjutnya aku bangun dari mimpi
Aku melihatmu
pada hari dimana kata hampir membuka cerita
tetapi tidak jadi, karena hati lebih senang bersembunyi
Aku melihatmu
dalam rangkaian kata yang sesekali mengusik telinga hati
padahal sebenarnya tidak bermaksud sama sekali
Aku melihatmu
pada senyum yang teranggai berkali-kali
namun bukan terkhusus untukku
Aku melihatmu
Hanya ketika angin berbisik, dan daun terjatuh dengan ikhlas
Hanya ketika Allah menunjukkan mata dan hatiku untuk melihatmu