Mama, aku ingin pulang..
pada waktu dimana aku pulang sekolah pukul sepuluh pagi.
dimana cahaya matahari masih terbersit hangat di jendela rumah kita.
Biasanya saat aku pulang, kudapati mama tengah menyiapkan makan siang untuk kami semua.
Aku senang sekali bisa ikut membantu mama pada momen tersebut.
Aku ingin pulang, Ma..
pada masa dimana semua terasa ringan. Dimana hari-hariku dihabiskan untuk bermain dan belajar. Dimana Mama mengajariku membaca dan membantuku mengerjakan PR. Dimana mama merapikan ujung buku LKS ku yang sering tergulung berantakan. Dimana Mama atau Apa mematikan TV pada setiap malam saat pekan Ujian Akhir Semester, lalu menemani kita belajar
Aku ingin pulang, Ma..
Pada waktu dimana aku baru saja mempunyai seorang adik laki-laki untuk pertama kalinya. Dimana saat itu, aku harus menjadi seorang anak yang lebih dewasa, kuat dan mandiri karena menjadi seorang kakak yg memiliki dua adik sebelum masuk ke Sekolah Dasar.
Aku ingin pulang, Ma..
pada waktu dimana mama membuatkan kami kue yang lezat, saat hujan turun untuk pertama kali setelah kemarau yang sangat panjang. Saat itu, aroma kue buatan mama tercium hingga ke ruang TV rumah kita. Semntara di luar sana, wangi tanah musim hujan mulai semerbak bersama gemericik air, syahdu rasanya.
Aku ingin pulang, Ma...
Dimana semua masih terasa kemurniannya, dimana aku masih melihat diriku tersenyum dengan polosnya, dimana semua hari-hari selalu berwarna dengan tawa tanpa ada sedikitpun beban.
Sungguh, Ma.
Waktu mengajarkanku betapa perjalanan yang kulalui memberikan begitu banyak pelajaran. Betapa pengalaman mengajarkanku untuk menjadi lebih kuat.
Dari mama aku belajar menjadi perempuan kuat dan mandiri.
Dari Apa, aku belajar menjadi wanita yang sabar dan pandai bersyukur, serta menjaga diri.
Dari kalian, aku belajar bahwa hidup adalah perjuangan, dan setiap detik adalah proses belajar.